SEKILAS INFO
04-12-2024
  • 2 tahun yang lalu / Sekolah BANUA (Berbudaya, Agamis, Nasionalis, Ukhuwah, Amanah)
  • 2 tahun yang lalu / SMA Maju Bersama Hebat Semua
  • 4 tahun yang lalu / SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SMA NEGERI 12 BERAU || Alamat : Jln. SMA Bangun No. 1 RT 01 Sei Bebanir Bangun Kel. Sambaliung, Kec. Sambaliung, Kab. Berau, Prov. Kalimantan Timur, Kode Pos 77371 || NPSN : 69815477 || AKREDITASI A
19
Nov 2021
PERAN GURU DI ERA PANDEMIK, PEMBELAJAR ATAU TASK COLLECTOR?

HAMPIR dua tahun, dunia bergulat dengan pandemik, COVID-19, tidak terkecuali negara kita Indonesia. Pandemik ini membawa dampak dan perubahan yang luar biasa dalam hampir semua aspek kehidupan manusia, khususnya dalam dunia Pendidikan. Pembelajaran yang selama ini dilaksanakan dengan tatap muka langsung diganti dengan pembelajaran daring atau virtual.

Perubahan ini mau tidak mau harus dibarengi dengan kesiapan semua pihak. Pemerintah membantu memfasilitasi dengan bantuan kuota internet, orang tua memfasilitasi dengan piranti pendukung, penyelenggara/sekolah juga demikian, menyiapkan sistem penunjang. Guru, sebagai salah satu ujung tombak penting juga harus mengantisipasi, menyiapkan diri menjadi pembelajar yang tetap mengedepankan pelayanan maksimal. Bagaimana menyajikan pembelajaran agar tetap inspiratif, inovatif, menarik, menantang dan memotivasi peserta didik.

Beberapa hari terakhir, para pengguna media sosial dikejutkan dengan video seorang perempuan berkeluh kesah tentang praktik pembelajaran daring. Menurutnya, para guru lebih banyak memberikan materi, tugas untuk dikerjakan, lalu berteriak-teriak menagih tugas agar segera dikumpulkan, tanpa menerangkan dan mendiskusikan tentang materi yang dibagikan. Keberatan si ibu tentu sangat masuk akal, karena praktiknya memang demikian adanya. Pergeseran paradigma status guru dari Sang Pembelajar menjadi Task Collector (mirip Debt Collector).

Menanggapi keluhan si ibu, beberapa rekan guru menganggapnya sebagai teguran agar segera menyesuaikan kegiatan pembelajaran, bukan hanya sekadar membagi materi, menyuruh peserta didik mempelajari secara mandiri, memberikan tugas, lalu menagih pengumpulan tugas. Sebagian lagi justru bereaksi dengan nada kesal, kalau keberatan, silakan anaknya dibelajarkan sendiri, membuat raport bahkan membuat ijazah sendiri. Tentu jawaban seperti ini tidak bijak sama sekali. Suka atau tidak suka, guru wajib memberikan pelayanan terbaik, menyelenggarakan pembelajaran menyenangkan dengan mengakomodasi bakat dan minat peserta didik.

Pembelajaran bukan sekadar kegiatan membagi materi, menagih tugas semata. Namun pembelajaran merupakan proses transfer pengetahuan dengan sentuhan humanis, partisipatif, kepedulian, tanggung jawab, interaksi dan lain sebagainya. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan peserta didik, bagaimana memfasilitasi dan memotivasi peserta didik agar bersemangat belajar. Pengetahuan tentang model dan media pembelajaran juga penting dikuasai oleh seorang guru sebagai bagian dari tuntukan profesi yang oleh pemerintah bahkan sudah diapresiasi dengan Tunjangan Profesi/Sertifikasi.

Pemahaman tentang kondisi peserta didik yang meliputi bakat, minat dan gaya belajar, fasilitas pendukung pembelajaran juga perlu menjadi perhatian.

Dalam buku saya, GURUKU KEKASIHKU, Seni Membelajarkan Berbahasa CINTA, saya sudah mengupas bahwa salah satu modal/pendekatan yang idealnya dimiliki guru adalah:

  1. C (Care), memiliki kepedulian dalam banyak hal, peserta didik memiliki latar belakang dan karakter beragam. Kepedulian guru bisa diwujudkan dalam pemberian kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi, baik yang berhubungan dengan materi pembelajaran, maupun hal lain yang bisa menghampat penyelenggaraan dan partisipasi dalam pembelajaran.
  2. I (Intimacy), interaksi, diskusi merupakan wahana menciptakan hubungan harmonis antara guru dan peserta didik, keakraban yang terjalin dengan tetap mentaati norma merupakan salah satu syarat penting agar mampu menyelenggarakan pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan. Guru, dalam satu kondisi perlu memposisikan sebagai kakak, orang tua, sahabat, dalam rangka mengurangi kesenjangan hubungan personal sehari-hari.
  3. N (Nuance), nuansa dan lingkungan pembelajaran yang mampu mengakomodasi bakat minat peserta didik perlu dikondisikan. Penggunaan perangkat pembelajaran daring semisal ZOOM, GOOGLE CLASSROOM, MEET dan semacamnya, bisa dijadikan sarana memberikan nuansa dan lingkungan pembelajaran menyenangkan, khususnya di era pandemi sekarang.
  4. T (Triggery), setiap anak dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Salah besar, jika guru memperlakukan peserta didik dan menjustifikasi hanya berdasarkan satu sisi saja. Misalnya, peserta didik yang pintar dalam Matematika, Bahasa Inggris dianggap cerdas, bermasa depan cerah. Sementara yang lemah dalam kedua mata pelajaran tersebut dianggap bodoh, dan bermasa depan suram. Contoh, seorang guru Bahasa Inggris bisa mengembangkan dan memfasilitasi bakat peserta didik dalam bidang IT, yaitu dengan mengimplementasikan model pembelajaran berbasis proyek, memberikan tugas membuat video pembelajaran yang berhubungan dengan teks prosedur, Langkah-langkah membuat atau melakukan suatu aktivitas tertentu.
  5. A (Appreciation), dalam memeriksa dan menilai hasil pekerjaan peserta didik, seorang guru hendaknya memulainya dengan pujian, bagus, menarik dan lain sebagainya. Jika peserta didik memiliki kesalahan, guru hendaknya menegur dan memulai dengan ungkapan, bagaimana? misalnya, bagaimana kalau suaranya diperbesar, bagaimana kalau objeknya diperjelas, bagaimana kalau gradasi warnanya divariasikan, dan lain sebagainya.

Intinya, guru idealnya selalu meng-upgrade pengetahuan kekinian, agar mampu menyelenggarakan pembelajaran yang Inovatif, Inspiratif, Menginspirasi, Memotivasi dan Menyenangkan, apalagi di era pandemik seperti sekarang. Membaca banyak referensi, mengikuti webinar, workshop virtual dan lain sebagainya adalah cara untuk bisa meningkatkan kualitas dan kualifikasi diri sebagai Sang Pembelajaran, kehadirannya selalu dirindukan peserta didik yang selalu rindu belajar, sebagai GURUKU KEKASIHKU.

 

*) Guru SMAN 12 Berau, Motivator dan Konsultan Nasional Pendidikan, dan Penulis buku inspiratif : GURUKU KEKASIHKU, Seni Membelajarkan Berbahasa CINTA.

 

Sumber: https://nomorsatuutara.com


Info Sekolah

SMA NEGERI 12 BERAU

NPSN : 69815477

Jl. SMA Bangun RT. 01 No. 01, Kampung Sei Bebanir Bangun
KEC. Sambaliung
KAB. Berau
PROV. Kalimantan Timur
KODE POS 77352